Saturday, December 21, 2019

Luka

Seberapa mudah kita terkadang mengucapakan, "Saya terluka!"? Beberapa dari kalian mungkin baru saja mengalami sesuatu yang menyebabkan kalian terluka. Entah itu luka fisik atau batin. Nampaknya seakan Tuhan membiarkan manusia merasakan luka dan sering kali datang secara bertubi-tubi.

Mudah bagi kita yang sedang dalam kondisi aman untuk mengatakan pada mereka yang sedang terluka, untuk sabar dan tawakal. Namun bagi mereka yang sedang terluka, untuk mengumpulkan kesadaran saja rasanya begitu susah.

Rasa empati yang makin berkurang pada jaman ini menyebabkan kita lebih sering berbagi dengan dunia maya akan segala luka kita, ketimbang membaginya dengan makhluk hidup lainnya. 

Atau mungkin rasa penolakan saat hendak berbagi, menjadikan menyimpan luka sendiri lebih baik daripada membaginya. Mudahnya, lebih baik susah sendiri daripada susah karena bercerita.

Belakangan ini saya pun terluka. Orang terdekat terkadang tanpa sadar melakukan dan mengatakan sesuatu yang sepele, tapi pada kondisi yang tidak tepat, sehingga menorehkan luka. Saya mulai bercerita dari satu sahabat ke sahabat lainnya, demi mendapatkan rasa nyaman dan pengakuan kalau saya sedang terluka. Anehnya, saya tetap tidak dapat meredam rasa kesal dan emosi yang diakibatkannya.
Sampai akhirnya saya belajar untuk berdiam dan melepaskan. Seketika itu juga luka itu tidak lagi menjadi hal utama dalam hidup saya, walaupun kenangannya masih saya dapat ingat.

Apakah saya sudah berdamai dengan si pemberi luka?
TIDAK! Saya hanya berdamai dengan diri saya sendiri. Dan itu memberi dampak yang besar. Mungkin suatu saat nanti, ada kesempatan yang alam berikan bagi kami untuk bertemu dan saling berdamai. Tapi untuk saat ini, luka tersebut dapat diredam hanya dengan berdamai dengan diri saya sendiri.

Bagi kalian yang saat ini sedang terluka atau menyimpan luka dalam. Entah pada sesama, keluarga, pacar, sahabat, atau bahkan pada Tuhan, lembutkan hati kita dan terima luka tersebut. Bukan kewajiban mereka untuk menyediakan kebahagiaan bagi kita. Tapi tugas kita untuk menyayangi dan menyintai diri kita sendiri.

Salam cinta dariku bagi kalian semua.

1 comment: